Selasa, 10 Maret 2020

Aku, Kim Neby dan Si Abu-abu



Di belakang adalah produk dari WALHI Jambi, kalo kalian mau beli, boleh banget hubungin aku. Dengan beli kalian juga turut berdonasi untuk penyelamatan lingkungan hidup loh ya
Kim Neby, itulah nama notebook hitamku. Tentu saja bukan nama yang sesungguhnya. Itu nama pemberianku sendiri (karena aku alay). 
Ia lahir di tahun 2014 dan turut menjadi saksi bisu sejarah hidupku. Bagaimana aku menangis, tertawa, sorak-sorak bergembira.
Menjelang usia 6 tahun, sudah banyak cobaan yang harus ia hadapi. Padahal usianya masih terlalu dini.  
Kami pernah bersama-sama merasakan terhempas ke jalan aspal depan kampus.  Bajuku sobek, sepatuku hilang sebelah dan kakiku lecet-lecet.
Sedangkan ia? Jari-jarinya copot berhamburan. Ehm maksudku keyboard.
Jadilah beberapa hari ia harus menginap di rumah kang service.
Namun, di tahun 2018 ia mulai tergantikan. Adalah si abu-abu, sebuah laptop yang belum ada namanya. Laptop yang pernah kutempel logo apel kegigit di mereknya. Saking aku terobsesi dengan brand dari negeri Paman Donald Trump.


Ini bukan laptopku, tapi laptop kantor, sehingga aku merasa tak berhak memberinya nama. 
Kim Neby kini beristirahat dengan tenang di lemari cokelat. Untuk sementara waktu tentu saja. Kami harus bersama kembali. Kelak jika mahar untuk menyembuhkannya telah terkumpul.
Dear Kim Neby, I love you to the moon and back.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ada yang Baru loh Gaesss

Pada Suatu Sore

Tulisan Paling Eksis