Pada suatu sore, seorang pria pernah mengutarakan
rasa ketertarikan kepada saya. Dari beberapa alasan yang pernah saya dengar,
jawaban pria ini cukup membuat saya tersenyum geli. Pria ini bilang saya
menarik karena tahu lagu-lagu milik Nirvana. Saya menarik karena di antara
playlist lagu saya, ada lagu-lagu milik The Doors dan Led Zeppelin. Lucu
rasanya ketika saya berusaha keras “memamerkan” kelebihan yang lain, ia malah
jatuh hati karena hal yang sederhana.
Ahh sepertinya label pecinta pria-pria Korea
Selatan sudah terlalu melekat di saya. Sehingga rasa suka saya terhadap lagu
dan band rock klasik menjadi sebuah fakta yang mengejutkan. Jadi ingat rasa shock
seorang rekan kerja karena saya mendengar lagu System Of A Down. Dia bilang music
metal tak cocok dengan “image” yang saya punya.
Ngomong-ngomong kisah saya dan si pria itu tidak
berlanjut. Ia baik, dewasa, pintar, tinggi dan selera musik kami ada kemiripan.
Namun di moment itu saya terlalu naif. Saya beranggapan; pada titik tertentu
pria terlalu baik akan membuat wanita bosan. Sungguh sebuah pemikiran yang membuat
saya tak habis pikir dengan logika saya pada saat itu.
Akhir cerita tidak ada romansa yang terjadi.
Namun kami tetap berinteraksi sebagai sesama pecinta genre rock klasik. Dan kini
pria itu sudah memiliki kehidupan yang (semoga
membahagiakan) bersama anak dan istri. Sementara saya? Saat ini saya juga sudah bahagia - sepertinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar