Selasa, 07 Agustus 2018

Balada Makhluk Tuhan yang Dikit-dikit Nulis



Sumber foto: https://www.quora.com/How-do-I-learn-typing-in-7-days-with-a-speed-of-35-wpm

“Kartika ini kalau mengeluh mbok ya ke Tuhan. Jangan dibikin tulisan. Ketahuan banget jarang beribadah.”

Terima kasih sudah mengingatkan saya untuk selalu berserah kepada Tuhan. Perkara saya beribadah atau tidak., biarlah itu menjadi urusan saya dengan Tuhan. Toh jika saya masuk neraka, saya nggak bakalan ngajak-ngajak kamu. Dan kalau saya masuk syurga, belum tentu juga saya mau ingat sama kamu.

Masalah menulis . . ah ya . .  tolong jangan gunakan ukuran kakimu untuk menghakimi sepatu orang lain.

Di dunia ini ada triliunan manusia, dan semuanya memiliki cara berbeda untuk berkeluh kesah.

Ada yang lapang dada ketika sudah mengadu kepada Tuhan. Ada pula yang perlu bercerita kepada orang lain, membagi laranya. Beberapa orang memilih rokok untuk membakar nestapanya.

Ya . . banyak sekali cara untuk menghilangkan atau setidaknya meredakan kegusaran. Mendengarkan musik, nonton film, banyak makan, karaoke-an, ikut pengajian, naik gunung, balap-balap’an, ngeband, berenang, olahraga, belanja gila-gila’an, pergi umroh dan nggak balik-balik ke Tanah Air, dan masih banyak lagi yang tak tersebut.

Nah saya adalah tipe makhluk hidup, yang gemar melarikan “apapun itu” dengan tulisan. Kasarnya, saya menulis agar saya tidak bunuh diri. Saya serahkan semua perasaan saya untuk tulisan. Tidak ada dusta antara saya dan tulisan.

Jarang sekali saya bercerita kepada orang lain. Toh, orang lain juga belum tentu mau mendengarkan omongan saya. Saya berbagi kepada orang lain untuk tema berat saja, orang lain di sini ialah keluarga (Bapak, Ibu, Adik, Nenek) atau sahabat dekat.

Jadi saya menulis bukan karena saya atheis. Saya menulis bukan hanya untuk mengeluh saja. Tapi saya menulis untuk segala rasa yang tak bisa diungkapkan dengan bahasa lisan.

Syukur-syukur tulisan saya bisa dimuat media dan menghasilkan rupiah. Wah makin cinta saya dengan tulisan. Seandainya tulisan ini berwujud manusia, sudah saya jadikan pasangan sedari dulu.

Apa perlu ya saya mengajukan ke judicial review ke MK untuk melegalkan pernikahan manusia dengan tulisan? :D :D :D
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ada yang Baru loh Gaesss

Pada Suatu Sore

Tulisan Paling Eksis