Sumber foto: https://www.quora.com/How-do-I-learn-typing-in-7-days-with-a-speed-of-35-wpm
“Kartika
ini kalau mengeluh mbok ya ke Tuhan. Jangan dibikin tulisan. Ketahuan banget
jarang beribadah.”
Terima
kasih sudah mengingatkan saya untuk selalu berserah kepada Tuhan. Perkara saya beribadah
atau tidak., biarlah itu menjadi urusan saya dengan Tuhan. Toh jika saya masuk
neraka, saya nggak bakalan ngajak-ngajak kamu. Dan kalau saya masuk syurga,
belum tentu juga saya mau ingat sama kamu.
Masalah
menulis . . ah ya . . tolong jangan gunakan
ukuran kakimu untuk menghakimi sepatu orang lain.
Di
dunia ini ada triliunan manusia, dan semuanya memiliki cara berbeda untuk
berkeluh kesah.
Ada
yang lapang dada ketika sudah mengadu kepada Tuhan. Ada pula yang perlu
bercerita kepada orang lain, membagi laranya. Beberapa orang memilih rokok
untuk membakar nestapanya.
Ya . .
banyak sekali cara untuk menghilangkan atau setidaknya meredakan kegusaran.
Mendengarkan musik, nonton film, banyak makan, karaoke-an, ikut pengajian, naik
gunung, balap-balap’an, ngeband, berenang, olahraga, belanja gila-gila’an,
pergi umroh dan nggak balik-balik ke Tanah Air, dan masih banyak lagi
yang tak tersebut.
Nah
saya adalah tipe makhluk hidup, yang gemar melarikan “apapun itu” dengan
tulisan. Kasarnya, saya menulis agar saya tidak bunuh diri. Saya serahkan semua
perasaan saya untuk tulisan. Tidak ada dusta antara saya dan tulisan.
Jarang
sekali saya bercerita kepada orang lain. Toh, orang lain juga belum tentu mau
mendengarkan omongan saya. Saya berbagi kepada orang lain untuk tema berat saja,
orang lain di sini ialah keluarga (Bapak, Ibu, Adik, Nenek) atau sahabat dekat.
Jadi
saya menulis bukan karena saya atheis. Saya menulis bukan hanya untuk mengeluh
saja. Tapi saya menulis untuk segala rasa yang tak bisa diungkapkan dengan
bahasa lisan.
Syukur-syukur
tulisan saya bisa dimuat media dan menghasilkan rupiah. Wah makin cinta saya
dengan tulisan. Seandainya tulisan ini berwujud manusia, sudah saya jadikan
pasangan sedari dulu.
Apa
perlu ya saya mengajukan ke judicial review
ke MK untuk melegalkan pernikahan manusia dengan tulisan? :D :D :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar