Aku, anak-anak dari Suku Talang Mamak, dan Manajer KPJ WALHI Jambi
First of all, I would like to say;
SELAMAT
HARI INTERNASIONAL MASYARAKAT ADAT SEDUNIA.
Mari berjuang untuk hak-hak yang belum serta lepas dalam genggaman.
And then, let me tell you about my awesome experience a few days ago.
Mari berjuang untuk hak-hak yang belum serta lepas dalam genggaman.
And then, let me tell you about my awesome experience a few days ago.
Well, aku baru saja menjadi seorang
tamu di tempat yang sebelumnya tak pernah terprediksi untuk kukunjungi.
Semuanya seperti mengalir begitu saja, dan penuh misteri. Jelajah lapangan
pertama menakdirkanku berkenalan dengan Suku Talang Mamak di Dusun Simerantihan
Kabupaten Tebo Provinsi Jambi.
Canggung
yang mendera di paragraf awal, seketika menguap ketika obrolan mulai tercipta.
Di sana, aku merasa para tamu seperti cepat sekali mendapatkan “keluarga” baru.
Lebih intim dan lebih hangat daripada tinggal di dalam hotel berbintang lima,
di pusat kota.
Sekian
hari, aku menjadi pemerhati mereka di beberapa kondisi.
Anak-anak
berlari riang, bersuka cita tanpa terjangkau konflik yang mengintai. Gelak tawa
yang sambung-menyambung. Semua membuatku merasa menjadi manusia.
Meskipun
tidak memakai AC, meskipun rumah
hanya satu ruang, meskipun makan seadanya, rasanya hidup sudah cukup. Umur bisa
panjang dan hari-hari berlalu menyenangkan.
Pada
akhirnya berkurangnya usia tidaklah sia-sia setelah aku melewati episode ini. Aku
bersyukur bisa mengenal mereka, mencicipi dinginnya sungai di sana, merasakan
kondisi jalan yang terjal nan becek.
Terima
kasih segalanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar