Jumat, 21 Februari 2020

Momen Sentimentil Bersama Si Mas




Aku pernah mengalami momen sentimentil ketika sedang berpergian bersama Mas-Mas ojek online. Biasanya di saat itu kondisi hatiku sedang nelangsa dan melankolis. Seperti sore kemarin.
Syahdan, pagi dan siangku berjalan aman, normal dan biasa saja. Sampai kemudian menjelang senja semuanya berubah. Aku mendengar pernyataan seseorang yang . . . .  hemmmm pahit.
Seketika juga, mood-ku langsung jatuh berantakan lebur lebur lebur. Aku merasa kecewa, sungguh. Merasa pagi hingga siang  yang kulalui menjadi sia-sia. Tak bermakna apa-apa.
Merasa tak akan berhasil menyembuhkan emosiku jika tetap berada di sumber masalah, aku pun menyingkir. Berlalu dari amara-amara yang pekat.
Di atas motor. Aku diam. Si Mas ojol juga diam.Kami sama-sama terdiam.
Namun tanpa Mas ojol dengar, di hatiku begitu bergemeruh. Terdengar suara umpatan, keluh kesah, hingga rasa sendu yang teramat dalam.
Rasanya aku ingin menangis. Cuma tidak bisa karena tertahan di tenggorokan. Lagipula perjalanku tidak begitu jauh, palingan baru satu dua kali isak, sudah sampai di tujuan.
Akhirnya kutelan bulat-bulat racun itu. Seraya menepuk-nepuki punggung sendiri untuk sabar.

Strong Kartika, all is well.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ada yang Baru loh Gaesss

Pada Suatu Sore

Tulisan Paling Eksis