Hari Sabtu aku bangun tidur pagi-pagi.
Kampret emang. Giliran hari libur kerja aja rajin bangun sepagi ituhh. Pas hari kerja kenapa mata berat banget Mbak. Kenapa kenapa kenapa.
Berjam-jam aku cuma main gulung-gulung kasur (ngerti nggak tuh).
Kemudian main hape; cek sosial media, nonton YouTube, dan stalking si doi.
Kemudian main hape; cek sosial media, nonton YouTube, dan stalking si doi.
Menjelang siang aku masih belum ada angan-angan mau dibawa ke mana hari liburku ini.
Namun menjelang matahari makin tinggi, perutku mulai demo, yakali nggak mau kalah sama mahasiswa.
Tuntutan orasi perutku gini; Kartika, tolonglah penuhi kesejahteraan kami.
Sudah sarapan diskip, masak makan siang mau diskip.
Sudah sarapan diskip, masak makan siang mau diskip.
Apa mau dirapel aja sama makan malam. Kami nggak terima, nggak nggak kuat. Kami nggak kuat sama cowok gampangan *apaan sih.
Yoweslah akhirnya aku mandi dan dandan cantik demi memuaskan lidah.
Sempet bingung mau pakek baju mana. Soalnya males nyetrika dan baju yang layak pakai minim. Dasar pemalas.
Setelah bingung mau pakek baju apa. Aku juga bingung mau makan di mana.
Maklumlah ya, terlalu banyak pilihan.
Akhirnya aku sholat istikharah dulu untuk menentukan pilihan *nggak deng.
Aku pun memilih pergi ke mall Jamtos (mall favoritku di Jambi).
Aku pergi dengan si Abang kesayangan berjaket ijo. Ngertilah siapa kan.
Perkara bingung rupanya belum usai.
Aku masih bingung mau menentukan makan apa.
Makananan Indonesia, makanan barat, timur, utara atau selatan.
Aku masih bingung mau menentukan makan apa.
Makananan Indonesia, makanan barat, timur, utara atau selatan.
Akhirnya pilihan jatuh ke Ichiban Sushi.
Sebuah restoran makanan khas Jepang.
Sebuah restoran makanan khas Jepang.
Pas milih menu pun aku bingung mau makan apa.
Ya ampun Kartika hidupmu kok penuh kebingungan sekali sih.
Ya ampun Kartika hidupmu kok penuh kebingungan sekali sih.
Dua kali makan di Ichiban Sushi biasanya aku hanya makan Beef Curry Udon.
Masak iya mau makan itu lagi.
Move on dong Mbak.
Masak iya mau makan itu lagi.
Move on dong Mbak.
Akhirnya aku pesan Beef Teriyaki Donburi.
Beef lagi of course.
Dan untuk minuman sudah pasti lemon tea dong, kan apapun makanannya, minumnya tetap yang berbau teh hahaha.
Beef lagi of course.
Dan untuk minuman sudah pasti lemon tea dong, kan apapun makanannya, minumnya tetap yang berbau teh hahaha.
Hal yang paling kusuka ketika makan di Ichiban Sushi itu nunggunya nggak lama (walaupun pengujung lagi banyak).
Beda banget sama nunggu kepastian dari doi hahaha
Beda banget sama nunggu kepastian dari doi hahaha
Suasana di Ichiban Sushi Jamtos Sabtu siang. Semua makan berpasangan. Hanya aku yang makan sendirian haha
Pertama yang datang tentu si seger lemon tea. Ia datang bersama sumpit, tisu, sendok dan juga garpu.
Alhamdulillah ya Allah ada sendok garpu.
Jadi aku nggak usah sok-sok'an akting jago makan pakek sumpit haha.
Jadi aku nggak usah sok-sok'an akting jago makan pakek sumpit haha.
Langsung kuseruput deh si lemon tea karena aku memang lagi haus (kasih sayang).
Rasanya, ya sama kayak lemon tea pada umumnya. Nggak ada yang spesial.
Rasanya, ya sama kayak lemon tea pada umumnya. Nggak ada yang spesial.
Tak lama kemudian datang si menu utamanya.
Beef Teriyaki Donburi.
Biar agak gimana gitu, aku mencoba beefnya pakek sumpit.
Beef Teriyaki Donburi.
Biar agak gimana gitu, aku mencoba beefnya pakek sumpit.
Dan ketika mau makan nasi pakek sumpit, Masya Allah susah banget.
Perasaan kalo nengok di drama Jepang sama Korea gampang banget.
Yaelah Mbak, biasa makan pakai tangan aja soq-soq'an pakek sumpit.
Terkejut nanti jantung haha.
Terkejut nanti jantung haha.
Jadi semangkuk itu isinya ada beef, tumis kol, wortel, paprika, tauge, timun, daun bawang, nasi. Terus ditaburi sedikit wijen.
Iya itu aja emang.
Iya itu aja emang.
Porsinya lumayan banyak.
Aku awalnya aja sempat mikir, habis atau nggak.
Kalo nggak habis kan mubazir. Mau minta bungkus gengsi dong.
Secara keseluruhan makanannya enak.
Cocok di lidah kampunganku. Dan nggak bikin terkejut pencernaanku.
Oh iya, kutambahin juga cabe bubuk biar ada rasa pedas-pedasnya dikit.
Cocok di lidah kampunganku. Dan nggak bikin terkejut pencernaanku.
Oh iya, kutambahin juga cabe bubuk biar ada rasa pedas-pedasnya dikit.
Alhamdulillah aku habis. Nggak jadi minta bungkus deh. Ternyata emang selaper itu ya aku.
Secara keseluruhan menu ini enak.
Cuma ya bukan enak yang bikin aku salto-salto manjah dan sujud syukur.
Rasanya enak aja, bukan enak banget.
Cuma ya bukan enak yang bikin aku salto-salto manjah dan sujud syukur.
Rasanya enak aja, bukan enak banget.
Dan menu terenak di Ichiban Sushi versiku masih dipegang sama si Udon.
Kamu belum terkalahkan cintaqu uwuwuwu.
Kamu belum terkalahkan cintaqu uwuwuwu.
Lokasi : Jambi Town Square
Tidak ada komentar:
Posting Komentar