ini foto pas langit Jambi masih syahdu
Udara yang sangat
tidak layak dihirup oleh makhluk hidup.
Ah benci sekali rasanya harus mengulang
kondisi menyebalkan ini.
Aku bahkan sudah lupa kapan terakhir kali
melihat langit biru.
Hujan? Ah itu sesuatu yang dirindukan.
Aku nggak pandai menjelaskan reaksi kimia
dan psikologi akan setiap perubahan yang terjadi di hidupku.
Yang jelas sejak musim kabut asap, aku
menjadi lebih lemas, mudah murah, dan jenuh.
Otakku serasa penuh dengan hal-hal yang
memberatkan. Tinggal menunggu kapan akan meledak saja.
Sejauh ini semua masih bisa kutahan. Sebenarnya
nggak sengaja ditahan juga sih. Aku ingin melepaskan tapi tidak ketemu dengan
mekanismenya.
Aku ingin meledak sehabis-habisnya. Menangis
hingga sesenggukan. Berteriak hingga suaraku habis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar