Selasa, 21 Agustus 2018

Duh, Kok Melankolis Sih




Ini curhatan super alay. Jadi nggak usah dibaca.
I don’t know why, hari ini hidupku dikendalikan hormon sekali. Gejalanya seperti PMS, tapi bukan PMS.
Perasaanku kayak teraduk-aduk. Nggak jelas gitu.
Pengen ngamuk, nangis kejer, teriak sekenceng-kencenganya.
Tapi malu sama umur. Malu sama kucing juga.
Sebenarnya aku tahu sih, tersangka utama perubahan mood-ku. Ini semua karena dia-yang-namanya-nggak-boleh-dan-nggak-penting-untuk-disebut.
Gara-gara prahara sama dia, jadi merembet ke mana-mana. Melankolis yang diciptakan olehnya, ngaruh ke segala suasana.
Well, aku orangnya emang gitu sih. Kalau udah syedih sama satu perkara, keadaan selanjutnya bakal kenak imbas. Pikiranku udah ke mana-mana. I know, ini sisi burukku yang paling nyebelin. Aku pun pengen menghilangkannya, cuma ya susah. Hormon gitu loh.
Makin ke sini, aku merasa hidupku makin rumit aja. Hmmm maksudnya pikiranku yang terlalu rumit. Membuat segalanya menjadi rumit. Rumit, rumit, rumit.
Ntahlah ini gejala apa. Yang jelas aku terkadang juga lelah dengan njelimetnya alur berpikirku.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ada yang Baru loh Gaesss

Pada Suatu Sore

Tulisan Paling Eksis