Just Married,
painting by. Gordon Johnson
Jujur saya sering mendadak kepengen nikah kalau
melihat teman upload foto
pernikahannya. Drama dan cerita di Wattpad juga turut andil. Semuanya memiliki
cerita tentang pernikahan yang bahagia. Suami tajir, ganteng, romantis, yang
posesif dan sayang setengah mati dengan pasangan. Adegan-adegan yang membuat
saya gigit jari dan bertanya dalam hati,”duh kapan ya?”.
Kehadiran
sang buah hati juga turut mewarnai kisah kasih ini. Sepasang anak yang lucu,
pintar, dan menggemaskan sungguh membuat iri hati. Ya walaupun pengganggu rumah
tangga hadir, tapi sama sekali tak berarti. Semuanya berakhir bahagia
selamanya. Ulululuuu
Tapi itu kan di drama sama cerita fiksi, emang
di kisah nyata ada?
Ada! Walaupun saya tidak tau siapa saja yang
beruntung memiliki kisah cinta seperti itu. Yang jelas di dunia nyata,
laki-laki yang saya anggap jelmaan drama dan Watppad adalah Glenn Alinskie.
Yups, dia benar-benar tipe idaman.
Sayangnya Glenn Alinskie cuma ada satu. Itu pun
sudah dimiliki Chelsea Olivia. Dan pria yang ada di dunia ini tentu memiliki
sifat yang berbeda-beda. Tidak ada yang sama persis dengan Glenn.
Kembali ke topik awal, apakah saya ingin
menikah?
Ya!
But
you know, apalah yang bisa pasti dari perasaan manusia. Keinginan
saya itu kadang juga bisa sirna seketika. Dan dipikir-pikir lebih banyak alasan
untuk menghilangkan keinginan untuk menikah. Jujur saya melihat rumah tangga
orang lain sebagai tolak ukur, dan saya lebih banyak menemukan hal-hal pedih.
Suami selingkuh, diceraikan sepihak oleh suami
(padahal masih cinta), suami hobi main judi, dipoligami secara diam-diam oleh
suami, suami tempramen, suami pemalas. Di kasus saya ini, suami menjadi
“tersangka” utama. Walaupun di kejadian lainnya, banyak rumah tangga yang
berantakan karena faktor sang istri. Tapi sekali lagi, ini kejadian yang
terjadi di sekeliling saya dan dialami oleh teman-teman saya.
Jujur saya sudah cemas di awal ketika melihat
itu semua. Bahkan teman saya pernah bilang kepada saya, bahwa kalau thau
menikah itu kayak gini rasanya dia tidak akan menikah. Hell yah, itu kalimat mengerikan untuk seorang perempuan single
seperti saya.
Jadi maunya gimana?
Kemarin saya sempat baca cerita di Watppad dan
saya terinspirasi. Tapi ini benar-benar hal yang konyol dan tabu di Indonesia.
Kalau beneran saya melakukan ini, saya yakin 100% saya akan diusir oleh
orangtua. Dilaknat Tuhan, dijauhi oleh masyarakat, dan sanksi sosial lainnya.
Saya ingin punya anak tanpa harus menikah.
Adopsi? No!
Tetangga saya dulu ada yang mengadopsi anak,
tapi giliran anak itu sukses ia melupakan orangtua adopsinya. Kamvret tidak
sih.
Saya ingin punya anak kandung titik.
Karena saya bukan cacing yang bisa menghamili
diri sendiri, maka saya butuh “partner” tentu saja.
Lihat, betapa luar biasanya pemikiran saya.
Luar biasa bejatnya. Untuk itu, jika kalian membaca tulisan ini mohon luangkan
waktu sejenak untuk mendoakan saya. Semoga saya menemukan pasangan yang ala-ala
Glenn Alinskie. Tajir, ganteng, romantis. Semoga saya selalu diberi kesadaran
bahawa saya ini orang orang Timur.
Kartika
Yang otaknya sering oleng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar