Lama
tak menyapa, kisahnya masih sama saja. Tapi kali ini saya telah sah mendapatkan
kepastian. Untuk waktu yang sudah ditentukan, saya harus menjalani rutinitas
membosankan. Akhirnya saya terjebak di skenario yang tak pernah saya inginkan.
Yang membuat mood saya berantakan, jadwal tidur kacau, makan yang (sengaja)
terlewat, dan sakit kepala rajin mampir.
“manusia
yang dipegang adalah omongan”
Berbekal
kalimat itu pun saya berusaha untuk survive. Berjuang melawan rasa jengkel yang
meronta dan meminimalisir muak.
Hasilnya?
Kadang berhasil, seringnya tidak.
Tapi
ya siapa yang peduli. Kita hidup di lingkup manusia yang katanya professional.
Atas nama profesonal, semuanya harus ditahan.