Aku
tahu ini akan sangat memalukan. Cause I
write cheesy things.
Well, dalam sebulan aku pasti mengalami
saat-saat ketika aku benar-benar ingin marah.
Seringnya sih karena PMS, tapi ya ada sebab selain hormon juga sih.
Ketika itu terjadi, aku rasanya begitu meledak-ledak. Ingin teriak, ingin gampar orang, ingin nangis, ingin dipeluk Lee Min Ho. Nista banget pokoknya deh.
I know, banyak orang yang jengkel denganku
ketika aku "di atas normal".
Aku pun memilih menghindar dan
dihindari. Daripada jatuh korban
jiwa kan ya.
Tapi, ada satu makhluk yang tak
kuhindari dan menghindari aku. Doi
manusia juga kok, belum berubah jadi siluman kerbau.
Dia ini tahan banget ngadepin aku
yang labil. Selalu siap buat jadi
pendengar yang baik.
Hmmm, antara peduli ama pasrah emang beda tipis.
Hari ini dia ketiban sial, karena
harus mendengar keluh kesahku lagi dan lagi. Aku ngoceh panjang lebar, lancar jaya, mulus bebas hambatan kayak jalan tol.
Dan dia cuma "hmmm hmmm
hmm" aja, macam Nisa Sabyan.
Ketika
pidato panjangku usai, dia pun cuma
ngasih saran yang ala kadarnya.
"Makanya kamu jadi vegetarian kayak aku, biar nggak emosian."
"Makanya kamu jadi vegetarian kayak aku, biar nggak emosian."
Iya cuma itu aja.
Tapi walaupun ala kadarnya, aku
benar-benar terharu. Iya ini lebay. Well,
dia memang nggak banyak bicara. Nggak cerewet kayak aku. Tapi aku merasa
benar-benar didengarkan ketika konsultasi dengannya.
Dia
nggak pura-pura peduli. Eksistensinya bukan hanya formalitas, atau mau
mendengarkan karena nggak enak sama aku.
Duh, makin alay tulisanku. Sudah mau muntah?
Mungkin aku perempuan terpayah yang
pernah dia kenal. I'm too crazy.
Tapi yoweslah, apapun itu aku merasa
bersyukur banget karena masih ada manusia yang peka akan hidupku.
Yang selalu ngingetin aku tentang
manfaat makan sayur.
Uh,
Geli sendiri aku dengan tulisanku.Macam abg yang termehek-mehek.
Kalau kalian mau muntah silahkan
muntah. Aku jijik juga kok
ama tulisan ini.
Terakhir alay, I just wanna say: Terima kasih banyak my Bro Herbivora.
Kamu cucok meong banget pokoknya, always listening, always understanding. Yaampun udah kayak asuransi.
Kamu cucok meong banget pokoknya, always listening, always understanding. Yaampun udah kayak asuransi.